Investasi yang Paling Menguntungkan

Investasi yang paling menguntungkan adalah investasi untuk akhirat yang lebih kekal dan tidak terputus ketika kita meninggal dunia.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

1. Sedekah Jariyah
Salah satu bentuk sedekah jariyah adalah membangun mesjid. Membangun mesjid tidak hanya berlomba-lomba dalam bentuk fisik mesjid yang bermegah-megahan, tetapi juga mengisinya dengan kajian-kajian ilmu.
Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)

Dari riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda :
” Sesungguhnya amal dan kebaikan yang terus mengiringi seseorang ketika meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat, anak yang dididik agar menjadi orang sholeh, mewakafkan Alquran, masjid, membangun tempat penginapan bagi para musafir, membuat irigasi, dan bersedekah”. (Hr. Ibnu Majah).
2. Ilmu yang bermanfaat
Rasulullah SAW bersabda :
” Barang siapa yang menuntut ilmu dijalan Allah, maka Allah mudahkan jalan baginya menuju surga” (Hr. Muslim).

Hadith Riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi ada mengatakan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:

“Sesiapa yang ditanya tentang ilmu lalu dia menyembunyikannya akan diikat mulutnya (meletakkan kekang di mulutnya seperti kuda) dengan kekang dari api neraka pada Hari Kiamat.”

Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

سَلوا اللهَ علمًا نافعًا ، و تعوَّذوا باللهِ من علمٍ لا ينفَعُ

Mohonlah kepada Allah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat”.

Imam Al-Ghazzali menyebutkan 7 ciri ilmu yang bermanfaat di dalam kitabnya Bidayah al-Hidayah:

1). Barang yang menambah takutmu akan Allah S.W.T

2). Dan menambah pula di dalam penglihatan hatimu pada kecelaan dirimu,

3). Dan menambah pula dalam pengenalanmu akan ibadah kepada Tuhanmu yang Maha Mulia dan Yang Maha Tinggi,

4). Dan mengurangkan akan gemarmu kepada dunia,

5). Dan menambah gemarmu kepada akhirat,

6). Dan membukakan ia akan mata hatimu dengan yang membinasakan akan amalmu hingga engkau memelihara diri daripadanya,

7). Dan melihatkan dia akan dikau atas tipu daya syaitan dan perdayanya.

 

3. Doa Anak Sholeh

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, maksudnya:

“Setiap anak dilahirkan atas fitrah, maka kedua ibu bapanyalah yang meyahudikannya atau menasranikannya atau memajusikannya.”

Orang tua harus mendidik anak-anak mereka agar menjadi anak-anak yang sholeh dan terhindar dari siksa api neraka. Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS At-Tahriim : 6)

لِأَنَّ غَيْرَ الصَّالِحِ لاَ يَدْعُو لِوَالِدَيْهِ وَلاَ يَبَرُّهُمَا لَكِنَ الصَّالِحَ هُوَ الَّذِي يَدْعُو لِوَالِدَيْهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا، وَلِهَذَا يَتَأَكَّدُ عَلَيْنَا أَنْ نَحْرِصَ غَايَةَ الْحِرْصِ عَلَى صَلاَحِ أَوْلاَدِنَا لِأَنَّ صَلاَحَهُمْ صَلاَحٌ لَهُمْ وَخَيْرٌِ لَنا حَيْثُ يَدْعُوْنَ لَنَا بَعْدَ الْمَوْتِ
“Karena anak yang tidak sholeh tidak mendoakan kedua orangtuanya dan tidak berbakti kepada mereka. Akan tetapi anak yang sholeh dialah yang mendoakan kedua orang tuanya setelah wafatnya mereka. Karenanya semakin ditekankan agar kita sungguh-sungguh semangat untuk meraih kesolehan anak-anak kita, karena pada kesholehan mereka ada kebaikan bagi mereka dan juga bagi kita karena mereka mendoakan kita setelah wafatnya kita” (Syarh riyaadus solihin).

Rasulullah memperingatkan putri tercintanya Fathimah untuk menyelamatkan dirinya dari api neraka, tentunya dengan beramal sholeh. Beliau bersabda :

يَا فَاطِمَةُ أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنَ النَّارِ فَإِنِّي لاَ أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا
Wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari api neraka, sesungguhnya aku tidak bisa menyelamatkan kalian sama sekali” (HR Muslim no 204)

Karenanya Nabi memerintahkan para orang tua untuk mulai mendidik anak mereka sejak dini, beliau shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda :

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
Perintahkan anak-anak kalian untuk sholat tatkala mereka berumur 7 tahun, dan pukullah mereka untuk sholat tatkala mereka berumur 10 tahun, dan pisahkan mereka di tempat tidur (*antara anak lelaki dan anak perempuan)” (HR Abu Dawud 495)